Faktor Penyebab dan Cara Mengatasi Anak Malas Belajar - Sesungguhnya problem anak yang malas belajar di rumah atau lebih memilih bermain daripada belajar adalah masalah umum yang dihadapi oleh banyak orangtua. Padahal anak-anak tentu perlu belajar di rumah untuk mengulang kembali pelajaran di sekolahnya atau mengerjakan tugas rumah (PR) yang diberikan gurunya. Inilah masalahnya ... Mengapa anak-anak malas untuk belajar dirumah?
Tentu ada beberapa penyebab yang bisa ditelusuri, dimana penyebab antara anak yang satu dengan yang lain sangat mungkin berbeda. Namun ada beberapa penyebab umum atau faktor yang mempengaruhi anak malas belajar yang seringkali ditemukan diantaranya adalah :
Pertama Adalah Kurangnya Motivasi Anak Untuk Belajar
Banyak anak yang tidak tahu untuk apa mereka belajar, bahkan untuk apa mereka bersekolah. Rutinitas pergi kesekolah yang mereka jalani cenderung hanya merupakan kewajiban yang dipaksakan oleh orangtua mereka. Mereka sama sekali tidak punya dorongan dari dalam dirinya, kecuali sekadar bertemu teman atau membuang waktu saja. Tak heran jika mereka lebih memilih bermain yang memberikan hasil yang jelas bagi mereka, yaitu kenikmatan ketika bermain.
Untuk itu sebagai solusi orangtua perlu memberikan motivasi atau dorongan langsung pada anak-anak dengan keuntungan jelas yang bisa mereka nikmati atau penjelasan tentang kerugian langsung jika anak-anak tidak melakukannya (belajar).
Misalnya orangtua bisa mengatakan pada si anak, “jika kamu rajin belajar dan bisa mengerjakan soal-soal ujian, besok waktu liburan kita akan berlibur bersama ke kebun binatang” atau bisa juga menjelaskan kerugian jika tidak belajar : “Ibu khawatir, jika kamu tidak mau belajar kamu akan tertinggal kelas dan tidak bisa mengikuti teman-temanmu naik ke kelas selanjutnya”.
Selain itu kita juga bisa memanfaatkan hobi atau kegemarannya untuk memotivasinya. Misal sang anak sangat menggemari sepakbola dan mengidolakan klub inggris Manchester United maka kita bisa mengajak si anak ngobrol dan memotivasinya untuk giat belajar agar bisa bertemu idolanya : “Nak ... kamu kan tahu Menchester United itu klub dari inggris, nah jika kamu mau pergi kesana dan ketemu klub idolamu maka kamu harus pintar bahasa inggris”. Dengan begitu karena itu merupakan hal yang digemarinya maka anak akan bisa termotivasi untuk belajar terutama bahasa inggris, gara-garanya dia ingin bertemu Manchester United klub idolanya.
Untuk itu para orangtua perlu sekali mengetahui minat anaknya untuk kemudian menghubungkan minat itu dengan dorongan atau motivasi untuk belajar.
Baca juga :
Faktor Kedua yang Menyebabkan Anak Malas Untuk Belajar Adalah Masalah Fisik
Bisa jadi anak memang kelelahan sepulang dari sekolah, apalagi untuk anak-anak yang sekolahnya full day, dimana pembelajarannya sampai sore, tentu saja anak akan kelelahan. Untuk itu perlu sekali diatur bagaimana waktu belajar yang tepat untuk dia. Jangan sampai anak yang sedang kelelahan secara fisik juga mental dipaksa untuk belajar. Berikan mereka waktu istirahat yang cukup, jeda untuk bermain sehingga mereka tidak bosan dan stress.
Selain itu terkadang anak juga malas belajar ketika kondisi tubuh mereka sedang tidak nyaman atau sakit. Untuk itu para orangtua perlu mengetahui bagaimana kondisi sebenarnya dari si anak. Berikan mereka vitamin dan asupan gizi yang cukup, periksa pula kesehatan mereka secara rutin jika diperlukan. Hal ini tentu sangat menunjang kesiapan fisik mereka untuk belajar.
Penyebab Ketiga yang Membuat Anak Malas Belajar Adalah Lingkungan
Suasana rumah yang terlalu ramai, gaduh dan berantakan. Ruangan yang terlalu panas atau sempit juga bisa membuat anak-anak tidak merasa nyaman untuk belajar. Bagaimanapun juga anak-anak butuh ketenangan atau kenyamanan untuk belajar. Mereka akan mudah terganggu konsentrasinya atau memilih pindah pada aktivitas lain jika dipandangnya hal itu lebih menarik. Misalnya ketika anak sedang belajar orangtuanya malah menyalakan televisi dengan keras didekatnya, otomatis anak-anak akan sulit berkonsentrasi atau lebih memilih nonton televisi daripada belajar.
Tidak hanya tempat, anak-anak juga butuh lingkungan yang mendukung untuk belajar. Anak-anak yang lebih banyak bermain sepanjang waktu karena para orangtua mereka sibuk mencari nafkah, tak heran jika siang hingga larut malam anak-anak tetap asyik bermain, sementara orangtua mereka juga sibuk dengan dunianya sendiri. Kondisi seperti ini tentu sangat tidak kondusif untuk belajar bagi anak-anak, boleh jadi anak akan mudah terpengaruh teman-temannya karena melihat mereka itu asyik bermain sepanjang waktu, sedang mereka harus belajar. Maka orangtua harus bijaksana dalam menyiapkan lingkungan rumah yang nyaman untuk belajar bagi anak-anaknya.
Penyebab Keempat Yaitu Kurangnya Dukungan Orangtua Dalam Belajar
Dukungan disini tidak hanya dalam hal penyediaan fasilitas untuk belajar seperti buku, peralatan tulis ataupun meja belajar. Walaupun itu penting tetapi hal tersebut tidaklah mutlak ataupun harus selalu ada. Karena banyak anak-anak yang sukses dalam belajar meskipun fasilitas ataupun sarana belajar mereka minim atau malah kekurangan. Namun yang mendorong mereka untuk sukses adalah dukungan orangtuanya secara langsung baik secara lisan maupun fisik.
Misalnya orangtua selalu menemani anak-anaknya dalam belajar, meskipun mereka tidak selalu bisa menjawab atau membantu semua permasalahan anaknya dalam belajar, tapi kehadiran fisik orangtua sudah merupakan dorongan semangat yang luar biasa bagi anak-anak.
Terkadang anak-anak tidak butuh bantuan untuk menjawab soal, mereka hanya mau didengarkan keluh kesahnya disekolah atau sekadar bercerita pengalaman yang menarik disekolah. Bagi anak-anak berbagi pengalaman atau kisah dengan orangtua mereka sungguh merupakan peristiwa yang luar biasa, hal itu bisa membuat mereka merasa berarti dan terdorong semangatnya untuk belajar.
Para orangtua perlu belajar untuk tidak selalu menyudutkan anak-anak ketika prestasi mereka memburuk, hal itu seringkali malah akan membuat anak malas belajar. Namun lebih penting bagi mereka untuk mengetahui mengapa prestasinya menurun untuk kemudian dicarikan solusi bersama anak agar nilainya membaik. Hal itu tentu butuh komunikasi yang akrab dan terbuka dengan anak-anak agar duduk permasalahannya menjadi jelas, hingga solusi yang dikehendaki pun makin gampang didapat.
Itulah beberapa penyebab umum beserta cara bagaimana mengatasi anak yang malas untuk belajar. Semoga bisa menjadi solusi untuk para orangtua yang tengah menghadapi kemalasan belajar pada buah hatinya.
Dikutip dari buku “SEMUA ADA SOLUSINYA” karya Edi Abu Faiz.
No comments:
Post a Comment
Silahkan sampaikan komentar anda! Terima kasih :)